Jika orang mengatakan pelajaran seni itu mudah. Atau kadang orang mengatakan enak ya anak seni kerjaannya ngegambar, seru. Kalau jurusan lain susah, misalnya teknik banyak hitungan, dan sulit sekali, kedokteran sulit sekali, sudah sulit, biaya kuliah mahal, dan pendidikan lama, dan untuk bisa membuka tempat praktek pun butuh panjang sekali prosesnya. Sehingga untuk sekolah kedokteran itu mahal sekali. Rasanya setiap langkah setiap gerak uang, uang semua. Tapi jangan salah seni tidak se simpel yang kalian lihat.
Suka Duka Anak Seni FSRD
Untuk anak-anak kuliahan yang mengambil jurusan seni atau FSRD pasti memiliki banyak keluh kesah. Yang awalnya mikir, yey, udah gak perlu belajar matematika, kimia, fisika, biologi, sejarah, sosiologi, ekonomi, dan lainnya. Dan disini akan belajar melukis, gambar seperti semua kesenian, dan seru. Tapi setelah menjalani perkuliahan wah ternyata tidak sesimpel itu. Tidak sesederhana itu. Tugas yang sangat banyak menumpuk, dan deadline. Wah, dan belum lagi harus membeli berbagai alat-alat untuk kebutuhan kelas.
Misalnya untuk anak design, akan sering berhubungan dengan alat lukis, kanvas, cat air, pensil warna. Sampai hafal berbagai macam kertas berapa gram tebalnya, yang mana cocok untuk gambar. Dan misalnya cat air, atau cat minyak, wah harganya juga kecil-kecil cabe rawit. Apalagi jika sering digunakan. Sehingga harus sering bolak balik membeli, uang jajan akan banyak terkuras untuk alat lukis. Dan misalnya anak fashion design. Wah gak kalah sulit juga.
Jika dipikir wah enak, jadi stylist membuat pakaian, bisa bikin pakaian sendiri, gak perlu beli baju, dan sebagainya. Tapi tidak sesederhana itu ferguzo. Anak fashion design, juga memiliki banyak sekali tugas, memang tidak ada perhitungan dan sebagainya, tapi untuk membuat pola kita juga akan bersinggungan dengan angka dan perhitungan, meskipun tidak serumit perhitungan jurusan teknik ya. Dan harus mengetahui sejarah fashion, mengikuti perjalanan atau perkembangan fashion.
Dan kita di haruskan untuk membuat sesuatu yang berbeda. Dan harus bisa membuat pola, setelah itu menjahit, memahami kain, tekstur, kombinasi, perawatan. miring sedikit, harus dibuka lagi jahitannya. Beda kain beda cara menjahit. Ribet. Jadi jangan pernah meremehkan setiap jurusan perkuliahan, semua memiliki plus minus.