Pergaulan bebas memang menjadi kekhawatiran semua orang tua. Kadang orang tua sudah mencoba semua yang terbaik untuk mendidik anaknya. Telah memberikan segalanya agar anaknya mendapatkan pendidikan yang benar. Sehingga anak bisa tumbuh kembang menjadi seseorang yang kuat, terampil, dan bisa menjadi orang yang bisa diandalkan. Itu adalah harapan semua orang tua. Tapi tidak semua berjalan selancar itu. Kadang dan banyak juga, orang tua sudah memberikan semua yang terbaik, tapi si anaknya aja yang bandel dan malah terikat di pergaulan bebas.

Merokok

Jika melihat orang merokok ya rasanya biasa saja.Ya karena sudah hal umum. Tapi bagaimana jika melihat anak SMP merokok, atau bahkan anak SD merokok. Pasti rasanya sangat geram. Melihat anak yang masih pakai seragam sekolah dan sudah merokok. Rasanya ingin bilang hey kamu masih terlalu kecil. Tidak boleh begitu. Tapi memikirkan kenakan kita dulu mungkin sama saja. Bedanya sekarang kita yang menjadi netizen dan mereka yang berbuat. Merokok menjadi awal dari sebuah kenakalan remaja. Entah kenapa rokok menjadi simbol nakal. Sehingga jika melihat anak remaja ngerokok langsung yang dipikirkan duluan adalah dia nakal. Meskipun tidak semua yang merokok itu nakal.

Alkohol

Dan setelah merokok, kenakalan kedua yang biasanya di lakukan adalah miras. Atau minum minuman keras. Sebenarnya saat mereka tumbuh dewasa pun mereka akan bertemu dengan miras, dan akan menjadi hal biasa. Tapi selama yang melakukannya masih anak-anak yang masih berseragam sekolah akan kelihatan sangat tidak elok. Dan biasanya kalo sudah minum alkohol, pasti juga ngerokok.

Narkoba

Dan kenakalan yang paling tinggi adalah narkoba, obat-obatan, ganja, sabu, putau, kokain, semua yang tergolong di narkoba. Mau dengan berbagai nama, tapi jenisnya sudah masuk di narkoba, itu sudah menjadi narkoba. Dan ini salah satu yang paling di takutkan oleh orang tua, anak-anaknya menjadi pencadu narkoba.

Intinya, anak-anak itu adalah masa pertumbuhan, mereka akan penasaran dengan apa yang baru, apa yang ada diluar sana. Sehingga mereka menjadi orang yang penasaran. Emosi mereka masih meluap-luap, semangan mereka masih meluap-luap. Sehingga semakin di larang maka mereka akan semakin mencari tahu apa sih itu. Sehingga mungkin butuh pendekatan yang berbeda antara orang tua