1. Memilih bibit jamur tiram yang baik
Agar kita bisa mendapatkan bibit Jamur Tiram terbaik, kita bisa melakukan 2 cara di bawah ini :
. Membibitkan sendiri bibit murni hingga mendapatkan bibit F1
. Membeli dari instasi penyedia bibit Jamur Tiram yang terpercaya
Pilihlah hanya bibit jamur yang baik agar jamur tiram yang di hasilkan nanti pun akan baik pula nantinya. Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, fostor, besi, thiamin dan riboflavin yang lebih tinggi di bandingankan dengan jenis jamur kayu lainnya. Sehingga aman dikomsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.
. Membeli dari instansi terpecaya yang mempunyai sertifikasi atau diakui oleh pemerintah.
. Pastikan tanggal pembuatannya dan tanggal kadaluarsanya.
. Mencari informasi atau berkonsultasi dengan petani jamur yang sudah terbukti berhasil.
2. Cara membuat media untuk pertumbuhan Jamur Tiram
Media tempat pertumbuhan jamur tiram dapat di gunakan untuk jamur tiram terdiri dari bahan yang digabungkan menjadi satu dengan menggunakan baglog. Baglog sendiri adalah media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram.Baglog ini terbuat dari bekatul, grajen (serbuk gergaji) dan kapur. Dibawah ini adalah bahan-bahannya untuk baglog :
. Bekatul sebanyak 11-16%
. Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%
. Kapur CaCO2 sebanyak 3%
. Air antara 40-60%
Cara membuat baglog sendiri harus diperhatikan perbandingan grajen dan bekatul. Perbandingannya adalah 90kg grajen (serbuk kayu) dan 8kg bekatul, serta 1-2 kg kalsium atau kapur dan air sekitar 50% dari berat bahan. Semua bahan ini di aduk rata. Untuk mengetahui semua bahan tercampur dengan baik, kamu bisa mengetahuinya dengan cara menggenggamnya. Jika digemggam air tidak akan keluar dan jika di lepas maka tidak akan pecah.
3. Sterilisasi Baglog Jamur Tiram
. Selanjutnya adalah proses sterilisasi baglog jamur tiram. Disini kita membutuhkan beberapa drum.
. Drum pertama, isi drum dengan air sekitar 30-60 cm dari dasar drumnya.
. Kemudian panaskan air dalam drum sampai mengeluarkan uap.
4. Inokulasi baglog Jamur Tiram
Selanjutnya pindahkan baglog ke tempat inokulasi. Biarkan selama 1 x 24 jam agar kembali ke suhu normal dan pastikan sirkulasi udara berjalan dengan baik untuk mencegah baglog tercemar bakteri.
5. Tahapan pengisian bibit ke dalam baglog
. Habis itu kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk- aduk memakai kawat yang telah disterilkan di atas api.
. Masukan bibit dari botol ke baglog sampai leher baglog penuh, kemudian tutup kembali menggunakan kapas. Setiap baglog itu sendiri diisi sekitar 10 gram bibit.
6. Panen budidaya Jamur Tiram
Panen jamur tiram harus dilakukan dari mulai pangkal batang sebab batang yang masih tersisa bisa mengalami kebusukan. Tahap terakhir untuk budidaya jamur tiram adalah proses pemasaran. Pemasaran ini tidak harus menjual ke pasar saja, menjadi pemasok utama di bidang kuliner juga sangat bagus.
Semoga cara budidaya Jamur Tiram ini bisa membuat manfaat bagi para petani dan pemula Jamur Tiram.