WHO adalah organisasi kesehatan dunia yang menyarankan penggunaan masker untuk setiap orang agar penyebaran COVID-19 bisa di hentikan, bukan hanya berlaku untuk mereka yang sedang sakit saja. Di negara kita tercinta, Indonesia, penggunaan masker atau penutup wajah merupakn hal wajib yang harus di taati dan berlaku untuk siapapun yang sedang berada di luar ruangan.

Namun, penggunaan masker yang terlalu lama memiliki resiko menimbulkan beberapa masalah pada kulit wajah kita sehingga mengharuskan kita untuk memberikan dan melakukan upaya lebih untuk menjaga kesehatan kulit wajah kita.

Nah, untuk mengatasi masalah kulit yang kita alami, tentu saja kita harus mengetahui jenis masalah apa yang sedang kita alami.

Berikut ini ada beberapa contoh masalah kulit yang bisa di timbulkan akibat penggunaan masker yang terlalu lama.

1. Jerawat

Menurut sebuah laman kesehatan, bagi sebagian orang yang memiliki kulit wajah dengan jenis acne prone, memiliki kemungkinan untuk mengalami peningkatan berjerawat saat menggunakan masker. Hal ini di sebabkan oleh sebum dan bakteri yang terjebak dalam kulit sehingga menimbulkan masalah kulit seperti jerawat, yang mencangkup whitehead, blackhead, dan radang jerawat.

Untuk mengatasi masalah satu ini kamu bisa menggunakan produk yang mengandung peroksida, benzoil, asam slisilat, dan topikal lainnya.

2. Kulit kering

Kulit kering merupakan salah satu masalah yang paling besar kemungkinannya untuk terjadi akibat penggunaan masker. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya beberapa masker yang dapat menyerap kelembapan kulit dan membuat kulit menjadi kering di beberapa bagian tertentu.

Cara mengatasi masalah yang satu ini cukup mudah, kamu bisa mengaplikasikan krim pelembap dengan kandungan ceramide agar kulit terus terhidrasi.

3. Miliaria

Miliaria atau ruam panas pada kulit biasanya terjadi akibat oklusi dan keringat yang terjebak di bawah masker. Menurut sebuah laman kesehatan, penggunaan masker dapat membuat perubahan mikrobioma kulit lokal.

Saat menggunakan masker, kulit yang tertutup akan mengalami yang namanya peningkatan suhu, kelembapan, peningkatan karbon dioksida, serta lebih banyak mikroorganisme dan bakteri dari sistem pernapasan dan mulut.

Miliaria adalah respon dari sistem kekebalan tubuh terhadap sel-sel kulit mati, garam keringat, dan bakteri pada permukaan kulit.